Tawa ceria dan sukacita menyelimuti keluarga jemaat HKBP Bogor pada saat Sie Zending datang berkunjung ke rumah untuk melakukan kunjungan kasih dalam lagu pujian, serta doa bersama. Mereka menjadi bagian dalam pelayanan Tahun Profesionalisme dalam Penatalayanan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
Ada 2 keluarga yang dikunjungi oleh tim Zending dengan didampingi oleh Pendeta Ressort dan Pendeta Fungsional HKBP Bogor. Keluarga mengikuti acara Ibadah bersama pelayanan kepada anggota keluarga Difabel/Disabilitas HKBP Distrik XXVIII Deboskab.
Acara ini memberikan kesan mendalam bagi keluarga, perwakilan keluarga Amang Marpaung menyampaikan terima kasih karena gereja memperhatikan dan memberikan hati dalam melayani anak yang berkebutuhan khusus, semoga keluarga lain yang memiliki anak istimewa mendapatkan energi baru.
"Puji syukur di tengah-tengah keadaan dan keterbatasan kami, Gereja HKBP mengingat kami. Menjadi semangat buat teman-teman penyandang disabilitas dan difabel," ucap salah satu keluarga yang tidak mau disebutkan namanya.
Mengutip Pesan dari Ompui Ephorus:
Ephorus HKBP Pendeta Robinson Butarbutar dalam khotbahnya menyampaikan keseriusan dalam memberi perhatian penuh untuk berkerja sama dengan kaum difabel dalam pelaksanaan tugas Gereja HKBP dan masyarakat.
Dia menyoroti warga Gereja HKBP yang masih sebatas pada tindakan karitatif atau memberi kasih sayang kepada kaum difabel, namun belum sampai kepada mengajak mereka meningkatkan potensi dan diberdayakan untuk berperan di dalam masyarakat.
"Kaum difabel juga ciptaan Allah yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda," pesan Ephorus.
Dia juga menyayangkan pemahaman masyarakat yang masih mengucilkan kaum difabel. Bahkan dianggap mencoreng nama keluarga.
"Hal ini menjadi kendala saat Gereja HKBP mendata kaum difabel, karena keluarga masih malu memberitahukan anak-anak difabel di dalam keluarga. Paradigma berpikir dan berperilaku ini harus diubah," tegas Ompui Ephorus.
Dia pun meminta Gereja HKBP jangan melupakan kaum difabel dengan memfasilitasi seluruh rangkaian kegiatan ibadah. Seperti akses kursi roda dan penerjemah bahasa isyarat di gereja. Para pelayan kegiatan ibadah harus diajari memahami kebutuhan ini.
Semoga Tuhan selalu memberkati pelayanan gereja, khususnya HKBP Bogor dalam perhatian dan layanan terhadap keluarga yang memiliki anak istimewa.
Sumber:
EM & RES
Comments